Kamis, 10 Agustus 2017

Viral!!! Menelusuri Tragedi Berdarah, Joya Diamuk Massa Dengan Tuduhan Mencuri Amplifier Musala Al Hidayah


forunindonesiabersatu  -  Ini sekedar tulisan untuk menelusuri tragedi berdarah yang menewaskan Muhammad Al-Zahra alias Joya (30), pria yang dituduh sebagai pencuri mesin amplifier atau pengeras suara Musala Al Hidayah, di Kampung Muara Bakti RT 12 RW 07, Desa Urip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Dia dihakimi masyarakat lalu dikeroyok dan dibakar hidup-hidup, pada Selasa (1/8/2017) lalu.

Polisi telah melabeli dirinya sebagai pencuri mesin amplifier. Hal itu, menurut Kapolres Metro Bekasi, Komisaris Besar Polisi Asep Adisaputra, berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada, polisi pun menyimpulkan Joya terduga pelaku keras melakukan aksi pencurian tersebut.

Menarik disimak, lantaran sudah dipastikan sebagai pencuri, namun selama ini tak ada catatan kepolisian kalau Joya pernah melakukan aksi pencurian sebelumnya. Maka itu, aksi ini pun diduga baru pertama kali dilakukannya.

Ya memang, Joya sudah tewas sesaat setelah dia dibakar hidup-hidup, sehingga untuk mengulik kebenarannya, mengetahui duduk perkaranya terasa bias. Keterangan hanya ada dari satu pihak, saksi yang memberatkan Joya. Lalu dimana saksi yang meringankan? Nyaris tak ada. Agen BandarQ

Pembelaan justru datang dari pihak keluarga dan tetangga-tetangga Joya yang mengetahui benar bagaimana keseharin Joya. Siti Zubaidah (25), istri Joya berulang kali menegaskan bahwa dirinya tak percaya suaminya adalah pencuri amplifier musala a Musala Al Hidayah.

Dalam kesehariannya, Joya memang seorang tukang servis mesin amplifier atau pengeras suara. Bermacam barang yang dikerjakan, dari radio, televisi bahkan amplifier. Joya juga kerap membeli amplifier bekas, lalu memperbaiki dan kemudian menjualnya kembali. Saban hari selepas Dzuhur, dengan motor sewaan dari saudaranya, dia berkeliling mencari amplifier bekas.

Selama ini pula, suaminya dikenal sebagai sosok yang pendiam, taat berindah dan menjadi guru ngaji di kampung mereka. Itu diperkuat oleh pernyataan Aminah, tetangga mereka di Kampung Jati, Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, yang menyatakan Joya, sosok yang baik dan ramah dengan tetangga.

Bahkan, Fandi, tokoh setempat menyebutkan, bila Joya sering menyumbang amplifier hingga mic untuk musala di wilayahnya. Pun kalau ada kerusakan amplifier dan mic musala, maka Joya yang turun tangan memperbaikinya.

Belakangan pula, Sekretaris DMI Kabupaten Bekasi, Munawar Fuad Nuh menyebut bahwa Joya adalah anggota dari Dewan Masjid Indonesia ( DMI) Kabupaten Bekasi. DMI itu sendiri diketuai oleh M Jusuf Kalla (JK) yang kini Wakil Presiden RI.

Salah satu program DMI adalah melakukan pelatihan menjadi teknisi menata sound system dan akustik untuk masjid. "Joya adalah mitra dari tim akustik Dewan Masjid Indonesia," jelas Munawar, Selasa (8/82017).

Sebagai tukang service dan teknisi akustik, apalagi terdaftar di DMI, tentu Joya paham sekali bongkar pasang amplifier.

Mari simak kesaksian Rojali si marbot musala yang menjadi saksi kunci kasus yang mencurigai Joya sebagtai pencuri. Dia menjadi saksi kunci kasus dugaan pencurian amplifier itu. Rojali menyakini, amplifier yang ditemukan di tas Joya sama persis dengan amplifier yang ada di musala.

Salah satu bukti, adanya bekas potongan kabel pada amplifier yang cocok dengan potongan pada kabel amplifier yang ada di musala. "Kabelnya sangat cocok dengan yang ada. Selain itu kabel dalam posisi terputus," katanya. Bandar Poker Online
Pernyataan Rojali ini diragukan warganet. Ada yang menyebut, Joya sebagai tukang service amplifier tentu paham bagaimana mencopot amplifier dari kabelnya. "Kan ada jeknya, tinggal dicopot, kenapa harus dipotong," begitu tulis warganet.

Yang menarik, ada yang mempertanyakan, kalau memang dipotong kabelnya, lalu benda apa yang digunakan untuk memotong kabel itu? Pisau atau gunting? Apakah dua benda itu ada pada saat polisi menyita barang bukti dari Joya?

Lalu pada saat Joya akan dihakimi massa, siapa yang menyelamatkan amplifier itu? Dalam jeda waktu yang lumayan pajang, apa yang terjadi dengan amplifier itu? Joya ditangkap warga sekitar pukul 16.00 WIB kemudian dibakar pada pukul 17.00 WIB. Polisi baru datang sekitar pukul 18.30 WIB.

Sumiyati (41), istri pengurus Mushala Al-Hidayah bercerita, setelah dikejar Joya ketemu di Jembatan Muara. Pas dilihat benar amplifier mushala ada di motornya. Asal tahu saja, di motor itu ada dua amplifier dan satu berada dalam tas. Mana yang punya musala? Sumiyati menyebut amplifier dalam keadaan basah. Kalau amplifier berada di sepeda motor, yang diparkir di dekat musalla, bagaimana bisa dalam kondisi basah?

Zubaidah, sempat melihat video eksekusi sang suami dari youtube yang dipertontonkan oleh tetangganya. Dia mendengar teriak-teriakan bahwa amplifier itu masih ada di musala. "Saya lihat videonya di Youtube. Amplifier punya musala masih ada di dalam musala. Ada suara orang yang ngomong begitu," kata dia. Sayangnya, belakangan video itu sudah dihapus. Entah oleh siapa.

Mari dengar kesaksian Noval Putra (22), pemilik toko di Pasar Muara Bakti, tempat aksi pembakaran Joya, sebagaimana ditulis media online kompas. Dia mendengar, berulangkali Joya mengatakan dirinya bukan maling sebelum tewas dibakar. “Dia (pelaku) bilang kalau nggak maling. ‘Saya nggak maling’ dia seringnya bilang itu,” ujar Noval.

Noval juga mendengar suara orang menimpali, "Maling mana ada yang mau ngaku!"

Tentu amuk massa tak akan terjadi, jika tidak ada provokator, jika tidak ada yang beteriak pertama kali. Teriakan maling dari mulut terbuka lebar-lebar sudah cukup jadi pemicu. Dalam psikologi massa, jiwa massa mudah sekali terbentuk jika ada yang memprovokasi.

Menurut Gustave le Ban, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologi tersendiri. Orang yang bergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan dilakukan bila individu itu berada dalam suatu massa.

Sifat massa, itu impulsif, dimana massa itu akan mudah memberikan respons terhadap rangsang atau stimulus yang diterimanya. Karena sifat impulsifnya ini, maka massa itu ingin bertindak cepat sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterimanya.

Selain itu, massa mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka untuk membangkitkan daya gerak massa diperlukan stimuli yang dapat menyinggung perasaan massa yang bersangkutan.

Massa juga sangat sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dari luar. Massa menjadi tidak rasional, lantaran adanya sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.

Apa pun yang terjadi Joya sudah tiada. Dia tewas tanpa sempat melewati proses pengadilan untuk membela dirinya. Sementara Joya mendapat amplifier-amplifier itu entah dari mana. Mungkin kalau yang menjual amplifier kepada Joya mau angkat suara, status Joya akan terang benderang.

Namun, karena dia tewas, kasus pencurian amplifier ditutup, sementara kasus pengeroyakan dan berakhir dengan pembakaran dirinya oleh massa tetap diusut dan dicari tahu pelakunya.

Fragmen berikutnya kita disuguhkan, limpahan simpati yang diterima oleh Zubaidah yang saat ini tengah mengandung 7 bulan putra keduanya. Banyak yang mengulurkan bantuan, memberikan sumbangan dan kata-kata penghiburan.

Zubaidah mengaku tidak pernah meminta bantuan dan sumbangan, bahkan dia ikhlas dan pasrah menerima kematian suaminya. "Lebih baik saya berhutang, dari pada minta-minta seperti itu. Saya tidak pernah meminta uang sepeser pun, lebih baik tidak makan daripada menipu orang," tegasnya. Poker Online Terpercaya


Namun masyarakatlah yang bergerak. Jiwa yang masih dipenuhi nilai-nilai kemanusiaanlah yang datang pada dirinya.

Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Asep Adi Saputra mengatakan penggalangan dana yang dilakukan masyarakat itu justru bentuk perhatian publik dan respon sosial yang baik. Sebab, meski Joya pelaku, tetap dia manusia yang harus dilindungi Hak Asasi Manusianya.

Saya selalu percaya hukum alam, setiap perbuatan selalu ada balasan, hukum sebab akibat atau hukum kausal selalu terjadi. Saya yakin, perbuatan baik dari Joya dan keluarganya selama ini yang mendorong masyarakat datang mengulurkan bantuan untuknya. Mereka didorong oleh arus kebajikan yang sesungguhnya sudah ditanamkan sebelumnya.

Sebab, Joya bukan satu-satunya yang dituduh maling, lalu dikeroyok dan dibakar. Namun, baru sekali ini saya melihat, simpati masyakarat begitu meluap. Barangkali, kita perlu lagi belajar dari kasus ini, untuk mengedepankan kejujuran dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.



Mainkan sekarang permaian kartu online disini!
Dengan modal kecil bisa menang banyak? TENTU SAJA!
Ayo Segera DAFTAR & GABUNG bersama kami situs yang selalu memberikan kemenangan dan kartu bagus setiap saat
Kami Dari GOLDENQQ Mengajak Bossku Bermain di WWW.GOLDENQQ,COM
.
Pusatnya Kartu Hoki & Meja Hoki Setiap saat.
Langsung Daftar Skrg Jg di WWW.GOLDENQQ,COM
1 website 7 jenis permainan dan dapat di mainkan dengan 1 user ID saja
.
Games yang tersedia :
1. Poker
2. Bandar Poker
3. Adu Q
4. Bandar Q (Hot Games)
5. Domino 99
6. Capsa Susun
7. Sakong (Games Paling Baru)
.
Minimal Depo dan WD hanya Rp. 20,000 Saja sudah bisa bermain 7 permainan yang tersedia
Ayo Segera Kunjungi Situs Kami,Segera DAFTAR & GABUNG Bersama Kami Sekarang Juga.
.
Ayo Buktikan Bahwa Anda Bisa Menang Dan Menjadi JUTAWAN GOLDENQQ
.
CP:
PIN:2BE6505E







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Heboh!!! Mapolres Banyumas Digeruduk Ratusan Sopir Taksi dan Pengojek

forunindonesiabersatu   - Ratusan sopir taksi konvensional dan pengojek daring menggeruduk Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Banyumas di...